a. Metode Jgsaw
Metode
jigsaw dikembangkan Elliot Aronson (1978) dalam Trianto (2011:56). Metode
Jigsaw adalah suatu metode dimana siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang
heterogen. Tiap kelompok terdiri dari beberapa anggota yang bertanggungjawab
atas penguasaan materi sub bab belajar dan mengajarkan materi sub bab. Anggota
dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang sama bertemu dalam
kelompok ahli untuk mendiskusikan sub bab mereka. Setelah itu para siswa
kembali ke kelompok asal mereka dan bergantian mengajar teman satu kelompok
mereka tentang sub bab mereka.
Satu-satunya
cara siswa dapat belajar sub bab lain selain dari sub yang ia pelajari adalah
dengan mendengarkan secara sungguh-sungguh terhadap teman satu kelompok mereka.
Setelah selesai pertemuan dan diskusi kelompok asal siswa dikenai kuis secara
individu tentang materi belajar.
b.
Tahap pelakasanaan Metode Pembelajaran
Kooperatif Model Jigsaw
Tahap
1 : Tahap persiapan
·
Pembelajaran diawali
dengan pengenalan topik yang akan
dibahas guru (Suprijono, 2009:89).
·
Guru membagi bab
tersebut menjadi beberapa bagian atau sub bab dan masing-masing sub bab ditulis
pada lembar kerja sendiri-sendiri.
Tahap
II : Tahap pelaksanaan
1)
Kelompok kooperatif
awal
·
Siswa dibagi menjadi
beberapa kelompok kecil 5- 6 siswa
·
Guru membagikan
beberapa lembar kerja yang berisi sub bab-sub bab
·
Masing-masing siswa
mendapat satu lembar kerja yang berisi materi sub bab.
2)
Kelompok Ahli
·
Kumpulkan siswa yang
mendapat tugas yang sama (sub bab yang sama) dalam satu kelompok, sehingga
jumlah kelompok ahli sama dengan jumlah sub bab yang diberikan oleh guru.
·
Dalam kelompok ahli ini
siswa belajar bersama untuk mempelajari sub bab yang menjadi tanggung jawabnya,
serta menyiapkan ringkasan presentasi untuk diajarkan atau disampaikan pada
anggota kelompok awalnya.
3)
Kelompok Kooperatif
Awal.
·
Masing-masing siswa
kembali ke kelompok awal masing-masing
·
Masing-masing siswa
menyampaikan atau mempresentasikan sub bab masing-masing ke anggota lainnya
dalam satu kelompok.
·
Setelah diskusi
kelompok kooperatif awal selesai, guru menyelenggarakan tes/kuis satu bab
Tahap III : Tahap Tindak Lanjut
·
Guru memberikan penghargaan dengan memberikan
beberapa kata khusus, seperti : Selamat kepada tim Soekarno selaku tim hebat,
selamat kepada tim kartini selaku tim terbaik dan lain-lain. Kinerja individu
yang luar biasa juga diumumkan, juga pada siswa yang berkemampuan rendah harus
diberi penghargaan.
·
Dari masing-masing
kelompok heterogen itu setiap anggota dari kelompok asal bertanggung jawab
untuk menguasai satu sub bab.Setiap
siswa diberi kesempatan untuk memilih sub bab mana yang harus dikerjakannya
sesuai dengan kemampuan masing-masing. Setelah itu masing-masing siswa yang
sudah mendapatkan tugas untuk menguasai satu sub bab itu bertemu di dalam sub
bab yang sama, yang di disebut dengan kelompok ahli.Setelah itu mereka kembali
ke kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota lainnya tentang materi yang
dibahas dalam kelompok ahli.
Pembagian
kelompok dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kooperatif
jigsaw adalah sebagai berikut:
Gambar
. 2.1
Kelompok
awal
KLP.1 KLP.2
KLP.3 KLP.4
KLP.5 KLP.6
Jumlah siswa dalam
masing-masing kelas 30 siswa, dibagi menjadi 6 kelompok kecil dengan jumlah
masing-masing kelompok 5 siswa yang heterogen, yang disebut kelompok awal
(Trianto, 2011:57).
Gambar. 2.2
Kelompok
Ahli
KLP. AHLI.1 KLP. AHLI. 2
2 2
2
2 2
2
|
KLP. AHLI 3
3 3
3
3 3
3
|
KLP. AHLI 4
KLP. AHLI 5
5 5 5
5 5
5
|
4 4 4
4 4
4
|
Pembelajaran kooperatif jigsaw merupakan
salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling
membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal
( (Isjoni, 2013:77).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar